Ilmu Ekonomi dan Studi-Studi Pembangunan
Dari Segi Ekonomi Pancasila
Ilmu ekonomi pembangunan merupakan bentuk
pengembangan dari ilmu ekonomi tradisional dan ilmu ekonomi politik yang
menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang. Selain itu, ilmu ekonomi pembangunan juga mencari bagaimana caranya
untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di negara-negara berkembang,
sehingga negara-negara berkembang tersebut dapat meningkatkan pembangunan
ekonominya dengan cepat. Permasalahannya terdapat empat masalah utama dalam
pembangunan ekonomi di suatu negara berkembang, yaitu pengangguran, kemiskinan,
market failure dan kesenjangan (baik kesenjangan antar golongan penduduk, antar
sektor, maupun antar daerah). Keempat hal tersebut merupakan faktor yang mampu
menghambat “growth development” dari suatu negara berkembang. Maka daripada
itu, diperlukan solusi kebijakan pembangunan yang tepat dan efektif yang mampu
mengurangi dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Ada beberapa solusi
kebijakan yang digunakan, diantaranya menciptakan kesempatan kerja, employment, meningkatkan pendapatan,
income, dan meningkatkan kesejahteraan, growth.
Employment :
Menciptakan Kesempatan Kerja merupakan titik pondasi dari dua kebijakan selanjutnya.
Maksudnya,
jika lapangan kerja itu banyak, maka dengan mudah seseorang akan berkerja.
Kemudian, dari perkerjaannya, orang itu akan mendapatkan penghasilan yang
berupa upah atau gaji. Lalu keuntungan yang ia dapatkan dari gaji atau upah
tadi akan medorong orang tersebut untuk melakukan konsumsi, baik konsumsi untuk
diri sendiri, saving (mid-term) ataupun untuk membantu orang lain melalui
zakat, infaq, sodaqoh, dll (long-term).
Dari
tahapan tersebut, maka dapat di asumsikan bahwa tahapan yang kedua, Income,
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat, sudah terpenuhi. Sebab, jika dilihat
dari tingkatan konsumsi masyarakat diatas, sudah tentu bahwa orang yang
berkerja tadi mengalami peningkatan pendapatan. Seperti yang di
tunjukan pada gambar 1.1.
Dengan banyaknya lapangan kerja dan
meningkatnya pendapatan masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat pun meningkat
(tahap ketiga). Pada akhirnya terciptalah “HAPPINESS”, sebab yang menghasilkan
atau memproduksi pasti menikmati, begitu juga sebaliknya (Gambar 1.2). Karena
jika seseorang tersebut tidak menghasilkan maka tidak mungkin ia menikmati, dan
jika orang tersebut ingin menikmati tetapi tidak menghasilkan maka hal itu
tidak mungkin terjadi. Sebab jika terjadi maka pembangunan dinegara berkembang
tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Sebab pengertian dari pembangunan itu
sendiri didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai
dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam
keadaan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat dan struktur
kegiatan ekonominya. Tetapi tidak hanya itu saja, melainkan paling tidak ada
tiga komponen dasar atau nilai inti (The Core Values of Development) yang harus
dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami arti pembangunan
yang paling hakiki. Ketiga nilai inti tersebut adalah :
1. Kecukupan (sustenance) : The Ability
to Meet Basic Needs
-
Semua orang mempunyai kebutuhan dasar, yang mana
jika tidak dipenuhi akan menghentikan kehidupan seseorang. Kebutuhan dasar ini
meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan dan keamanan. Jika salah satu saja
tidak dipenuhi atau dicukupi, maka akan muncul kondisi “keterbelakangan absolute”. Fungsi dasar dari semua kegiatan
ekonomi, pada hakikatnya, adalah untuk meyediakan sebanyak mungkin masyarakat
yang dilengkapi peralatan dan bekal guna menghindari segala kesengsaraan dan
ketidakberdayaan yang diakibatkan oleh kekurangan pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan keamanan.
2.
Harga Diri (self-esteem) : To be a Person
- Komponen universal yang kedua
adalah adanya dorongan dari diri sendiri untuk maju. Jika setiap orang sudah
merasa percaya diri bahwa mereka punya kemampuan untuk membantu bangsa dan
sesama, maka mereka merasa lebih baik (kehidupannya) dari sebelumnya.
3.
Kebebasan (freedom) : To
be Able to Choose
- Nilai universal yang ketiga dan
harus terkandung dalam makna pembangunan adalah human freedom atau konsep
kemerdekaan manusia. Kebebasan disini hendaknya diartikan secara luas sebagai
kemampuan (manusia atau individu) untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak
oleh pengejaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan ini. Kebebasan melibatkan
pilihan yang luas bagi masyarakat dan anggotanya dengan kendala
eksternal yang diminimalisasi dalam mengejar
beberapa tujuan sosial yang kita sebut pembangunan.
Lalu, apakah tiga hal
diatas cukup dalam proses pembangunan? Jawabannya adalah belum cukup, Karena
paling tidak di dalam proses pembangunan harus memiliki tiga tujuan inti
sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan
serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan,
kesehatan dan perlindungan keamanan.
2. Peningkatan Standar Hidup yang tidak hanya berupa
peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penanmbahan lapangan kerja,
perbaikan kualitas pendidikan, dll.
3. Perluasan pilihan-pilihan
ekonomis dan social bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar