Jumat, 04 Mei 2012

Ilmu Ekonomi dan Studi-Studi Pembangunan, Dari Segi Ekonomi Pancasila


Ilmu Ekonomi dan Studi-Studi Pembangunan
Dari Segi Ekonomi Pancasila
Ilmu ekonomi pembangunan merupakan bentuk pengembangan dari ilmu ekonomi tradisional dan ilmu ekonomi politik yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang. Selain itu, ilmu ekonomi pembangunan juga mencari bagaimana caranya untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di negara-negara berkembang, sehingga negara-negara berkembang tersebut dapat meningkatkan pembangunan ekonominya dengan cepat. Permasalahannya terdapat empat masalah utama dalam pembangunan ekonomi di suatu negara berkembang, yaitu pengangguran, kemiskinan, market failure dan kesenjangan (baik kesenjangan antar golongan penduduk, antar sektor, maupun antar daerah). Keempat hal tersebut merupakan faktor yang mampu menghambat “growth development” dari suatu negara berkembang. Maka daripada itu, diperlukan solusi kebijakan pembangunan yang tepat dan efektif yang mampu mengurangi dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Ada beberapa solusi kebijakan yang digunakan, diantaranya menciptakan kesempatan kerja, employment, meningkatkan pendapatan, income, dan meningkatkan kesejahteraan, growth.

Employment : Menciptakan Kesempatan Kerja merupakan titik pondasi dari dua kebijakan selanjutnya. Maksudnya, jika lapangan kerja itu banyak, maka dengan mudah seseorang akan berkerja. Kemudian, dari perkerjaannya, orang itu akan mendapatkan penghasilan yang berupa upah atau gaji. Lalu keuntungan yang ia dapatkan dari gaji atau upah tadi akan medorong orang tersebut untuk melakukan konsumsi, baik konsumsi untuk diri sendiri, saving (mid-term) ataupun untuk membantu orang lain melalui zakat, infaq, sodaqoh, dll (long-term).

Dari tahapan tersebut, maka dapat di asumsikan bahwa tahapan yang kedua, Income, Meningkatkan Pendapatan Masyarakat, sudah terpenuhi. Sebab, jika dilihat dari tingkatan konsumsi masyarakat diatas, sudah tentu bahwa orang yang berkerja tadi mengalami peningkatan pendapatan. Seperti yang di tunjukan pada gambar 1.1.

Dengan banyaknya lapangan kerja dan meningkatnya pendapatan masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat pun meningkat (tahap ketiga). Pada akhirnya terciptalah “HAPPINESS”, sebab yang menghasilkan atau memproduksi pasti menikmati, begitu juga sebaliknya (Gambar 1.2). Karena jika seseorang tersebut tidak menghasilkan maka tidak mungkin ia menikmati, dan jika orang tersebut ingin menikmati tetapi tidak menghasilkan maka hal itu tidak mungkin terjadi. Sebab jika terjadi maka pembangunan dinegara berkembang tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. 

Sebab pengertian dari pembangunan itu sendiri didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat dan struktur kegiatan ekonominya. Tetapi tidak hanya itu saja, melainkan paling tidak ada tiga komponen dasar atau nilai inti (The Core Values of Development) yang harus dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami arti pembangunan yang paling hakiki. Ketiga nilai inti tersebut adalah :
1.      Kecukupan (sustenance) : The Ability to Meet Basic Needs
  • Semua orang mempunyai kebutuhan dasar, yang mana jika tidak dipenuhi akan menghentikan kehidupan seseorang. Kebutuhan dasar ini meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan dan keamanan. Jika salah satu saja tidak dipenuhi atau dicukupi, maka akan muncul kondisi “keterbelakangan absolute”. Fungsi dasar dari semua kegiatan ekonomi, pada hakikatnya, adalah untuk meyediakan sebanyak mungkin masyarakat yang dilengkapi peralatan dan bekal guna menghindari segala kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang diakibatkan oleh kekurangan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keamanan.
2.      Harga Diri (self-esteem) : To be a Person

  •   Komponen universal yang kedua adalah adanya dorongan dari diri sendiri untuk maju. Jika setiap orang sudah merasa percaya diri bahwa mereka punya kemampuan untuk membantu bangsa dan sesama, maka mereka merasa lebih baik (kehidupannya) dari sebelumnya.
3.      Kebebasan (freedom) : To be Able to Choose
  • Nilai universal yang ketiga dan harus terkandung dalam makna pembangunan adalah human freedom atau konsep kemerdekaan manusia. Kebebasan disini hendaknya diartikan secara luas sebagai kemampuan (manusia atau individu) untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan ini. Kebebasan melibatkan pilihan yang luas bagi masyarakat dan anggotanya dengan kendala eksternal yang diminimalisasi dalam mengejar beberapa tujuan sosial yang kita sebut pembangunan.

Lalu, apakah tiga hal diatas cukup dalam proses pembangunan? Jawabannya adalah belum cukup, Karena paling tidak di dalam proses pembangunan harus memiliki tiga tujuan inti sebagai berikut :
1.      Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan perlindungan keamanan.
2.      Peningkatan Standar Hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penanmbahan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, dll.
3.      Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan social bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar