Rabu, 28 Maret 2012

Dimensi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Naga

Dimensi Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Naga

Di era perekonomian Indonesia yang tengah didominasi oleh pihak swasta dan kaum bermodal serta di tuntutnya masyarakat untuk lebih bergerak aktif lagi dalam berpartisipasi pada perekonomian Negara, Pemerintah, pada dasarnya, melakukan hal tersebut dalam rangka mendorong masyarakat untuk meninggalkan era Masyarakat yang tradisional ke era Masyarakat Industri. Ini ditujukan Pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada pada masyarakat. Hal seperti ini menarik sekali, menyimak kenyataan bahwa ada beberapa tempat yang dimana sistem perekonomian masyarakatnya tidak terjamah oleh dominasi-dominasi kaum bermodal dan masih sangat mencerminkan masyarakat tahap pra-modern, salah satunya adalah masyarakat Kampung Naga yang terdapat di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung Naga mempunyai luas keseluruhan kurang lebih 4 ha dan secara administratif adalah bagian dari desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Berada di tengah masyarakat global saat ini, masyarakat Kampung Naga yang masih memegang teguh adat istiadat yang telah dianut sejak masa nenek moyang hingga kini, tidaklah melupakan dunia luar dan mereka pun dapat bersikap kooperatif baik terhadap masyarakat umum maupun pemerintah. Demikian sistem perekonomian mereka yang masih bersifat sistem ekonomi tradisional, dengan keluarga sebagai unit produksi. Mayoritas masyarakat Kampung Naga bermata pencaharian sebagai peternak, pengrajin, penerjemah (bahasa sehari-hari atau sunda asli bagi para turis), petani dan juga Kampung Naga itu dijadikan sebagai tempat pariwisata (secara tidak langsung). Tetapi sektor utama perekonomian di Kampung Naga adalah pertanian. Seperti sistem ekonomi mereka yang masih tradisional, disini tidak terdapat pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dengan rumah tangga konsumsi sehingga masih bisa dianggap dalam satu kesatuan, selain itu teknologi yang digunakan juga masih sangat sederhana.
Dari perspektif Sosiologi Ekonomi, bisa dikatakan bahwa masyarakat Kampung Naga memiliki tindakan ekonomi “House Holding”, dimana kegiatan ekonominya berorientasi pada self sufficiency atau kecukupan untuk bertahan hidup. Secara umumnya masyarakat Kampung Naga merupakan masyarakat yang berlandaskan “Solidaritas Mekanik” yang ditandai oleh adanya pembagian kerja yang rendah, kesadaran kolektif yang kuat, hukum represif yang dominan, individualitas rendah, pola normatif sebagai konsensus terpenting dalam komunitas, dan saling ketergantungan rendah, dimana tindakan ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi) dianggap sebagai bentuk tindakan dan interaksi sosial yang akan mempererat keeratan masyarakat Kampung Naga itu sendiri.
Sebenarnya yang membedakan masyarakat Kampung Naga dengan masyarakat lainnya dalam kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi ialah bahwasanya masyarakat Kampung Naga melakukan hal tersebut dengan didasari oleh adat istiadat dan tradisi yang mereka anut selama ini. Meskipun begitu, mereka dapat menerima kemajuan-kemajuan teknologi asalkan tidak bertentangan dengan hukum adat yang dipegang. Adat yang dipegang teguh banyak mengajarkan kepada kesederhanaan, pelestarian lingkungan dan sifat gotong royong yang masih cukup kental.
Sebagai contoh, didalam lingkungan masyarakat Kampung Naga terdapat dua hutan yang di kategorikan sebagai hutan larangan, mereka tidak pernah sekali pun menyentuh maupun merusak hutan larangan karena mereka meyakini hutan merupakan penyeimbang kehidupan, sehingga mereka tidak berani untuk mengambil atau menebang kayu dan bambu dari hutan tersebut, sehingga dalam memproduksi kayu dan bambu yang digunakan untuk membuat rumah maupun kerajinan, mereka mengambil dari kebun mereka sendiri. Ini semua merupakan hal-hal yang mulai terkikis ditengah masyarakat umum pada masa sekarang yang lebih cenderung bersifat individualitas dan mengambil sumber daya alam tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan sekitar.



                                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar