Lingkungan Hidup
Global : Kerusakan Hutan dan Efek Rumah Kaca
Seperti
yang telah kita lihat dalam berita atau media komunikasi lainnya, kerusakan
hutan merupakan salah satu permasalahan dunia yang tak kunjung-kunjung
habisnya. Harus diakui bahwa kerusakan hutan memang tidak bisa dihilangkan,
tetapi bisa dikurangi dan di minimalisirkan efek negatifnya, sehingga biaya kerugiannya
tidak terlalu besar. Setiap tahunnya, sekitar 4,5 juta hektar hutan ditebang
dan dibakar entah itu untuk diambil sumber dayanya atau dijadikan lahan.
Kejadian seperti ini sering kita jumpai di negara-negara berkembang yang
kebanyakan memiliki hutan yang luas.
Seharusnya,
dengan adanya keunggulan hutan tersebut, negara-negara berkembang bisa lebih
arif lagi dalam memanfaatkan potensi hutan yang dimiliki. Tidak hanya untuk
sekedar mengambil dan menebang hutan, tetapi bagaimana memanfaatkan hutan
sebagai sumber pertumbuhan ekonomi sekaligus tempat pelestarian lingkungan.
Sebagaimana yang tertera pada “protokol kyoto” yang aktif berlaku pada 16
februari 2005, negara maju seperti USA, Jepang serta Uni Eropa diwajibkan untuk
mengurangi kadar emisinya. Salah satunya ialah dengan “Carbon Trade” atau “Clean Development Mechanism”.
Kedua
cara ini merupakan transaksi karbon antara negara maju dan negara berkembang,
dimana negara berkembang mengurangi karbon negara maju dengan keunggulan hutan
yang dimilikinya dengan biaya ganti rugi (dibayar). Jadi, negara berkembang
tidak sekedar memanfaatkan hutannya untuk ditebang, tetapi dimanfaatkan untuk
mengurangi polusi dunia. Kemudian, permasalahan lainnya yang tidak kalah
penting ialah terjadinya efek rumah kaca. Lapisan gas rumah kaca mengakibatkan
suhu rata-rata bumi naik lebih cepat dan menipiskan lapisan ozon, sehingga
menimbulkan apa yang namanya pemanasan global atau yang sering disebut dengan
“Global Warming”. Ditambah dengan problem yang pertama, permasalahan ini
menjadi sangat kompleks, karena akan berimplikasi pada rusaknya lingkungan
serta menimbulkan biaya yang tinggi bagi dunia. Biaya yang dimaksud disini adalah
biaya yang dikorbankan untuk menanggulangi kerusakan lingkungan dan sumber
daya, pengurangan emisi, dll.
Oleh
karena itu, melihat hal tersebut, dibutuhkan langkah nyata dalam rangka
mengurangi kerusakan hutan dan efek rumah kaca, baik itu dari pemerintah
(negara maju dan berkembang) serta masyarakat global.
Keep posting, teman!
BalasHapus