Kamis, 05 April 2012

Sistem Perekonomian Kampung Naga

 
Sistem Perekonomian Kampung Naga
Sebelumnya, saya telah membahas tentang dimensi sosial ekonomi serta interaksi sosial yang ada pada masyarakat Kampung Naga. Selanjutnya, saya akan mencoba menganalisis tentang sistem perekonomian terdapat di dalam Kampung Naga.
Pengertian Sistem Ekonomi
Menurut Dumairy (1996), Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya, dikatakan pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat dimana ia berpijak. Sistem Ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sehingga sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi masyarakat di suatu negara.
Sistem Perekonomian Kampung Naga
Dari beberapa sistem ekonomi yang ada di dunia, Kampung Naga termasuk daerah yang menganut sistem ekonomi tradisional. Hal itu dapat kita lihat dari ciri-ciri sebagai berikut.
a.       Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana
b.      Tidak terdapat pembagian kerja, jikapun ada masih sangat sederhana
c.       Kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan dan dilaksanakan oleh swasta/masyarakat
d.      Keikutsertaan pemerintah dalam bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung
e.       Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati
Sektor-sektor Perekonomian Kampung Naga
Pada dasarnya, perekonomian Kampung Naga ditunjang oleh lima sektor, yaitu pertanian, peternakan, kerajinan tangan, penerjemah, dan pariwisata. Berikut ini akan dibahas mengenai sektor-sektor utama dalam perekonomian Kampung Naga.
1.      Pertanian
Pertanian adalah sektor utama perekonomian di Kampung Naga. Berikut ini adalah beberapa rincian kegiatan pertanian di Kampung Naga.
·         Sebagian hasil padi disimpan untuk makanan sehari-hari penduduk, dan selebihnya dijual.
·         Sawah digarap sendiri.
·         Harga padi Rp 300,-/kg, Rp 300.000,-/kwintal (data pada tahun 2009).
·         Sawah dimiliki secara turun-temurun.
·         Padi adalah tanaman utama yang ada didalam persawahan. Namun selain padi, penduduk Kampung Naga juga menanam jagung, talas, dan ubi.
·         Penduduk Kampung Naga biasanya berangkat ke sawah pada pagi atau siang hari.
·         Pendapatan dari sektor pertanian ini tidak tetap, terkadang naik terkadang turun.
·         Bibit dibeli dalam jumlah besar dan disimpan untuk ditanam pada masa tanam berikutnya, sedangkan pupuk dibuat sendiri dari kotoran hewan.
·         Sejauh ini, penduduk Kampung Naga belum pernah mengalami gagal panen.
2.   Peternakan
Selanjutnya, peternakan merupakan salah satu kegiatan yang ada di Kampung Naga. Meski demikian, peternakan bukan merupakan sektor utama perekonomian Kampung Naga.
·         Hewan yang diternakkan adalah kambing dan ayam.
·         Seperti halnya dalam sektor pertanian, sebagian hasil ternak dijual dan sebagian lagi untuk dimakan.
·         Makanan untuk ternak dapat mereka hasilkan sendiri, yaitu rumput untuk kambing dan beras serta jagung untuk ayam.


3.   Kerajinan
Salah satu kegiatan ekonomi yang ada di Kampung Naga ialah kerajinan. Selain menjadi kegiatan ekonomi, kerajinan juga merupakan khas dari masyarakat Kampung Naga.
·         Sebagian kerajinan dibuat di Kampung Naga, sebagian lain di luar.
·         Kerajinan yang dibuat di Kampung Naga terbuat dari lidi dan bambu, biasanya berupa anyaman.
·         Pendapatan yang dihasilkan dari sektor kerajinan ini berbeda-beda.
·         Sebagian uang hasil pendapatan tersebut disimpan di bank, dan sisanya disimpan sendiri.
·         Kerajinan-kerajinan ini telah dikembangkan sejak zaman dulu.
·         Biasanya kerajinan-kerajinan tersebut dibuat di rumah.
·         Harga kerajinan berkisar dari Rp 2.000,- hingga Rp 200.000,- (data pada tahun 2009).
·         Jenis barang kerajinan tersebut adalah tas, pensil, pajangan, hiasan, dll.
4. Penerjemah
Meski mayoritas penduduk Kampung Naga adalah petani dan peternak, tetapi mereka juga tetap berpendidikan (sekolah). Ada penduduk Kampung Naga yang sekolah di luar daerah, bahkan melanjutkan sekolahnya sampai ke luar negeri. Sepulang dari luar negeri, biasanya mereka kembali ke Kampung Naga untuk mengabdi di sana sebagai penerjemah bagi turis yang datang. Saat ini ada empat belas orang penerjemah (data pada tahun 2009) yang bertugas memandu wisatawan asing yang ingin mengenal seluk-beluk dari Kampung Naga.
5. Pariwisata
Bisa dibilang, pariwisata adalah sektor yang secara tidak langsung menjadi andalan perekonomian Kampung Naga selain sektor pertanian. Dahulu, wisatawan yang datang ke Kampung Naga tidak dipungut biaya ketika datang menginap, namun sekarang Kampung Naga telah memasang tarif. Oleh karena itu, sebagai objek wisata dengan alam dan penduduknya, pariwisata pun menjadi salah satu bidang penghasil uang bagi penduduk Kampung Naga.

Note :
Sumber atau data yang saya peroleh berasal dari hasil study tour saya dkk. bersama sekolah kami (SMAN 1 Bekasi) ke kampung naga pada tahun 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar