Minggu, 15 April 2012

Sejarah Perekonomian Indonesia


Sejarah Perekonomian Indonesia
A. PENDAHULUAN
Secara geologi, wilayah Indonesia terletak di antara tiga lempeng benua utama, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Di apit oleh benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik dan Hindia. Posisi inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu tempat yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Perdagangan di Indonesia terjadi sejak abad pertama sesudah masehi, dimana pada waktu itu dimulai dengan datangnya pedagang-pedagang dari berbagai penjuru dunia melalui jalur sutra seperti India, Tiongkok, Asia maupun dataran Eropa. Pada waktu itu merupakan zaman dari kerajaan, terutama kerajaan-kerajaan Islam yang berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Sebab muncul uang yang berupa koin emas dan koin perak yang digunakan di masa itu (meski terbatas) serta tingginya tingkat perdagangan. Inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal dari perekonomian Indonesia. Dan setelah masa dari kerajaan-kerajaan Islam, dimulailah perjalanan panjang perekonomian Indonesia yang dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
B. SEJARAH EKONOMI INDONESIA
1. Sebelum Kemerdekaan
Setelah masa kerajaan, Indonesia mengalami masa penjajahan dengan periode yang sangat lama, terutama dengan Belanda yaitu sekitar 350 tahun. Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia lebih dikenal dengan nama Hindia Belanda. Jejak rekam kedatangan Belanda terjadi pada tahun 1596, tepatnya di Banten. Armada Belanda pada saat itu di pimpin oleh Cornelis de Houtman. Setelah menduduki Hindia Belanda (sebutan Indonesia saat itu), pada tahun 1602 di bentuklah VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), sebuah perusahaan yang menjalankan usaha monopoli dagang rempah. Selain itu, VOC juga diberi hak ‘Octrooi’ untuk dapat menguasai Hindia Belanda sepenuhnya. Isi dari hak ‘Octrooi itu sendiri ialah :
  1. Hak mencetak uang,
  2. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai,
  3. Hak menyatakan perang dan damai,
  4. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri,
  5. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja.
Pada tahun 1799, VOC bubar karena gagal mengatasi krisis keuangannya ditambah VOC juga di anggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda pada saat itu.  
1.1 Culturstelstel
Pada tahun 1830-an, gubernur jenderal Van Den Bosch mulai diberlakukan apa yang dinamakan dengan Culturstelstel atau yang biasa disebut dengan sistem tanam paksa. Tujuan dari diberlakukannya sistem ini ialah untuk memobilisasi lahan pertanian untuk menanam berbagai komoditi yang sedang tinggi tingkat permintaannya di pasaran dunia pada saat itu. Dengan menggunakan tenaga kerja secara gratis tentulah hal ini sangat merugikan rakyat dan menguntungkan Belanda.
Masa dari tanam paksa baru berkahir pada tahun 1870, dengan ditandainya zaman kapitalisme kolonial dengan dominannya kekuatan sektor swasta.    
2. Orde lama
Setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, ekonomi Indonesia berada dalam keadaan carut marut. Hal ini tidak terlepas dari ingin datangnya kembali para penjajah dan kondisi politik yang tidak kondusif pada saat itu. Sebagai contoh dari buruknya perekonomian Indonesia pada saat itu ialah timbulnya inflasi yang tinggi karena adanya tiga mata uang yang beredar, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan yang terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama disebabkan oleh terlalu fokusnya pemerintah pada saat itu dalam menata politik negara tanpa memperhatikan aspek lain seperti penataan infrastruktur baik fisik dan non fisik (ekonomi) serta pendidikan.
3. Orde baru
Pada maret 1966, Soeharto menerima mandat berupa Surat Perintah Sebelas Maret atau yang lebih dikenal dengan Supersemar, yang merupakan dasar legalitas dimulainya pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Stabilitas ekonomi dan politik pun diusung menjadi prioritas utama dalam jangka pendek pada saat itu. Sedangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat  pembangunan ekonomi dan sosial tanah air merupakan tujuan jangka panjangnya. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembangunan lima tahun (Pelita) secara bertahap. Selama masa Orde Baru, pemerintah Indonesia telah melaksanakan enam pelita dan mulai nampaklah keberhasilan dari era Orde Baru. Seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen per tahun, swasembada beras tahu 1980-an yang mendapat penghargaan dari FAO pada tahun 1986 dan masih banyak lagi. Tetapi, pada Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Indonesia pun merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi. Implikasinya ialah terjadi krisis moneter yang hebat di Indonesia.
4. Orde reformasi
Dengan berakhirnya masa Orde Baru, era Reformasi menyajikan beberapa masa pemerintahan, yaitu masa presiden BJ. Habibie, presiden Abdurrahman Wahid, presiden Megawati Soekarnoputri sampai presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
4.1. Masa kepemimpinan BJ.Habibie
Pada masa pemerintahan presiden BJ.Habibie, yang mengawali masa reformasi, belum terdapat perbaikan atau inovasi dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya lebih difokuskan dan diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik pada saat itu.
4.2. . Masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid
Presiden Abdurrahman Wahid mengawali masa pemerintahannya dengan menghadapi berbagai persolan ekonomi sperti masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), permasalahan ekonomi dan di tuntut untuk dapat mengendalikan inflasi. Selama masa jabatannya, belum ada kebijakan yang berarti dalam memperbaiki perekonomian Indonesia. Pemerintahan Gusdur relatif berjalan singkat sebab ia terlibat skandal Buloggate dan skndal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, dimulailah pemilu yang cepat dan posisinya digantikan oleh presiden Megawati
4.3.  Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Setelah menggantikan Gusdur, pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk. Kabinet Gotong Royong yang digalangkan oleh Megawati menghadapi rendahnya pertumbuhan ekonomi yang tidak berangsur pulih. Kurang berkembangnya sektor swasta serta tingginya Inflasi mereupakan penyebab semua permasalahan yang dihadapai pemerintahan Megawati. Meski demikian, serangkaian kebijakan yang dilakukan juga belum dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.  
4.4. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengawali pemerintahan dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi subsidi BBM, yang implikasinya ialah terjadi kenaikan harga BBM serta membuat program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin yang kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial. Di samping itu, pada masanya, KKN menjadi semakin mewabah. Sehingga kebijakan lain yang ia buat untuk meningkatkan masuknya modal asing menjadi terhambat dan tidak terlaksana dengan baik. Jadi, di satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negeri masih kurang kondusif.
Kesimpulan
Perekonomian suatu negeri pada umumnya ditentukan oleh tiga hal. Pertama, kekayaan tanahnya. Kedua, kedudukannya terhadap negeri lain dalam lingkungan Internasional. Ketiga, sifat dan kecakapan rakyatnya serta cita-citanya. Terhadap Indonesia harus ditambah satu hal lagi, yaitu sejarahnya sebagai tanah jajahan (Hatta, 1971).
Berkaca dari apa yang dikemukakan oleh Bung Hatta, tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah penjajahan telah mempengaruhi tidak hanya pada tatanan struktur ekonomi Indonesia saja, tetapi juga pada aspek bidang lainnya sperti sosial, budaya dan politik, secara fundamental. Dari segi ekonomi, sejak dimulainya era sebelum kemerdekaan sampai reformasi (saat ini), bangsa Indonesia telah memperlihatkan semangat juang yang tinggi dalam memperjuangkan perekonomiannya guna memperbaiki tatanan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, harus diapresiasikan dan di implemetasikan kembali segala bentuk perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa terdahulu oleh para kaum muda generasi sekarang. Agar cita-cita bangsa Indonesia yang tercantun dalam Pancasila dan UUD 1945 dapat terlaksana dengan baik.      
Referensi :
  1. http://onlinebuku.com/2009/03/06/sejarah-perekonomian-indonesia/
  2. Soeyono, Nana Nurliana dan Magdalia Alfian dan Sudarini Suhartono (2007) Sejarah untuk SMA dan MA kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Esis
  3. http://www.berdikarionline.com/tokoh/20110701/ekonomi-indonesia-dimasa-datang-1.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar