Sejarah
Perekonomian Indonesia
A. PENDAHULUAN
Secara
geologi, wilayah Indonesia terletak di antara tiga lempeng benua utama, yaitu
Lempeng Eurasia, Lempeng
Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Di apit oleh benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik dan
Hindia. Posisi inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu tempat yang
strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Perdagangan di Indonesia
terjadi sejak abad pertama sesudah masehi, dimana pada waktu itu dimulai dengan
datangnya pedagang-pedagang dari berbagai penjuru dunia melalui jalur sutra seperti
India, Tiongkok, Asia maupun dataran Eropa. Pada waktu itu merupakan zaman dari
kerajaan, terutama kerajaan-kerajaan Islam yang berpengaruh dalam perkembangan
perekonomian Indonesia. Sebab muncul uang yang berupa koin emas dan koin perak yang
digunakan di masa itu (meski terbatas) serta tingginya tingkat perdagangan. Inilah
yang nantinya akan menjadi cikal bakal dari perekonomian Indonesia. Dan setelah
masa dari kerajaan-kerajaan Islam, dimulailah perjalanan panjang perekonomian
Indonesia yang dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan,
orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
B. SEJARAH EKONOMI INDONESIA
1. Sebelum Kemerdekaan
Setelah
masa kerajaan, Indonesia mengalami masa penjajahan dengan periode yang sangat
lama, terutama dengan Belanda yaitu sekitar 350 tahun. Pada masa penjajahan
Belanda, Indonesia lebih dikenal dengan nama Hindia Belanda. Jejak rekam
kedatangan Belanda terjadi pada tahun 1596, tepatnya di Banten. Armada Belanda
pada saat itu di pimpin oleh Cornelis de Houtman. Setelah menduduki Hindia
Belanda (sebutan Indonesia saat itu), pada tahun 1602 di bentuklah VOC (Vereenigde
Oost-Indische Compagnie), sebuah perusahaan yang menjalankan usaha monopoli
dagang rempah. Selain itu, VOC juga diberi hak ‘Octrooi’ untuk dapat menguasai
Hindia Belanda sepenuhnya. Isi dari hak ‘Octrooi itu sendiri ialah :
- Hak mencetak uang,
- Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai,
- Hak menyatakan perang dan damai,
- Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri,
- Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja.
Pada
tahun 1799, VOC bubar karena gagal mengatasi krisis keuangannya ditambah VOC
juga di anggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda pada saat
itu.
Pada
tahun 1830-an, gubernur jenderal Van Den Bosch mulai diberlakukan apa yang
dinamakan dengan Culturstelstel atau yang biasa disebut
dengan sistem tanam paksa. Tujuan dari diberlakukannya sistem ini ialah untuk
memobilisasi lahan pertanian untuk menanam berbagai komoditi yang sedang tinggi
tingkat permintaannya di pasaran dunia pada saat itu. Dengan menggunakan tenaga
kerja secara gratis tentulah hal ini sangat merugikan rakyat dan menguntungkan
Belanda.
Masa dari tanam paksa baru
berkahir pada tahun 1870, dengan ditandainya zaman kapitalisme kolonial dengan
dominannya kekuatan sektor swasta.
2. Orde lama
Setelah
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, ekonomi Indonesia
berada dalam keadaan carut marut. Hal ini tidak terlepas dari ingin datangnya
kembali para penjajah dan kondisi politik yang tidak kondusif pada saat itu.
Sebagai contoh dari buruknya perekonomian Indonesia pada saat itu ialah
timbulnya inflasi yang tinggi karena adanya tiga mata uang yang beredar, yaitu mata
uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun
1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan yang terus
membesar dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian
Indonesia selama pemerintahan Orde Lama disebabkan oleh terlalu fokusnya
pemerintah pada saat itu dalam menata politik negara tanpa memperhatikan aspek
lain seperti penataan infrastruktur baik fisik dan non fisik (ekonomi) serta
pendidikan.
3. Orde baru
Pada
maret 1966, Soeharto menerima mandat berupa Surat Perintah Sebelas Maret atau
yang lebih dikenal dengan Supersemar, yang merupakan dasar legalitas dimulainya
pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Stabilitas ekonomi dan politik pun diusung
menjadi prioritas utama dalam jangka pendek pada saat itu. Sedangkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air
merupakan tujuan jangka panjangnya. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi
dengan penyusunan rencana pembangunan lima tahun (Pelita) secara bertahap. Selama
masa Orde Baru, pemerintah Indonesia telah melaksanakan enam pelita dan mulai
nampaklah keberhasilan dari era Orde Baru. Seperti meningkatnya pertumbuhan
ekonomi sebesar tujuh persen per tahun, swasembada beras tahu 1980-an yang
mendapat penghargaan dari FAO pada tahun 1986 dan masih banyak lagi. Tetapi,
pada Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu
goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara
asia lainnya. Rupiah mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Indonesia pun
merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai
tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala
bidang, terutama ekonomi. Implikasinya ialah terjadi krisis moneter yang hebat
di Indonesia.
4. Orde reformasi
Dengan berakhirnya masa Orde Baru, era
Reformasi menyajikan beberapa masa pemerintahan, yaitu masa presiden BJ.
Habibie, presiden Abdurrahman Wahid, presiden Megawati Soekarnoputri sampai
presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
4.1. Masa kepemimpinan BJ.Habibie
Pada masa pemerintahan presiden BJ.Habibie,
yang mengawali masa reformasi, belum terdapat perbaikan atau inovasi dalam
bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya lebih difokuskan dan diutamakan untuk
mengendalikan stabilitas politik pada saat itu.
4.2. . Masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid
Presiden Abdurrahman Wahid mengawali masa
pemerintahannya dengan menghadapi berbagai persolan ekonomi sperti masalah KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme), permasalahan ekonomi dan di tuntut untuk dapat
mengendalikan inflasi. Selama masa jabatannya, belum ada kebijakan yang berarti
dalam memperbaiki perekonomian Indonesia. Pemerintahan Gusdur relatif berjalan
singkat sebab ia terlibat skandal Buloggate dan skndal Bruneigate yang
menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, dimulailah pemilu
yang cepat dan posisinya digantikan oleh presiden Megawati
4.3. Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Setelah
menggantikan Gusdur, pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia
yang jauh lebih buruk. Kabinet Gotong Royong yang digalangkan oleh Megawati
menghadapi rendahnya pertumbuhan ekonomi yang tidak berangsur pulih. Kurang
berkembangnya sektor swasta serta tingginya Inflasi mereupakan penyebab semua
permasalahan yang dihadapai pemerintahan Megawati. Meski demikian, serangkaian
kebijakan yang dilakukan juga belum dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut.
4.4. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden
Susilo
Bambang Yudhoyono mengawali pemerintahan dengan mengeluarkan
kebijakan untuk mengurangi subsidi BBM, yang implikasinya ialah terjadi
kenaikan harga BBM serta membuat program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi
masyarakat miskin yang kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan
pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial. Di samping itu, pada masanya,
KKN menjadi semakin mewabah. Sehingga kebijakan lain yang ia buat untuk
meningkatkan masuknya modal asing menjadi terhambat dan tidak terlaksana dengan
baik. Jadi, di satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari luar
negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negeri masih kurang kondusif.
Kesimpulan
Perekonomian
suatu negeri pada umumnya ditentukan oleh tiga hal. Pertama, kekayaan tanahnya. Kedua, kedudukannya
terhadap negeri lain dalam lingkungan Internasional. Ketiga, sifat dan
kecakapan rakyatnya serta cita-citanya. Terhadap Indonesia harus
ditambah satu hal lagi, yaitu sejarahnya sebagai tanah jajahan (Hatta, 1971).
Berkaca
dari apa yang dikemukakan oleh Bung Hatta, tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah
penjajahan telah mempengaruhi tidak hanya pada tatanan struktur ekonomi
Indonesia saja, tetapi juga pada aspek bidang lainnya sperti sosial, budaya dan
politik, secara fundamental. Dari segi ekonomi, sejak dimulainya era sebelum
kemerdekaan sampai reformasi (saat ini), bangsa Indonesia telah memperlihatkan
semangat juang yang tinggi dalam memperjuangkan perekonomiannya guna
memperbaiki tatanan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, harus diapresiasikan dan
di implemetasikan kembali segala bentuk perjuangan yang telah dilakukan oleh
para pahlawan bangsa terdahulu oleh para kaum muda generasi sekarang. Agar
cita-cita bangsa Indonesia yang tercantun dalam Pancasila dan UUD 1945 dapat
terlaksana dengan baik.
Referensi
:
- http://onlinebuku.com/2009/03/06/sejarah-perekonomian-indonesia/
- Soeyono, Nana Nurliana dan Magdalia Alfian dan Sudarini Suhartono (2007) Sejarah untuk SMA dan MA kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Esis
- http://www.berdikarionline.com/tokoh/20110701/ekonomi-indonesia-dimasa-datang-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar